FGD PPMK Rawa Makmur Permai : Identifikasi Kebutuhan Dan Peran Aktif Warga

FGD PPMK Rawa Makmur Permai : Identifikasi Kebutuhan Dan Peran Aktif Warga

Posted by MEDIA KITA on Kamis, 31 Juli 2014 2

Berita Muara - Program Peningkatan Penghidupan Masyrakat berbasis Komunitas (PPMK) merupakan salah satu program PNPM Mandiri Perkotaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha. Di Kota Bengkulu, program PPMK sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 2012 yang lalu, dengan pilot project di 11 Kelurahan.

Tahun 2014, Kelurahan Rawa Makmur Permai adalah salah satu dari sekian banyak kelurahan yang masuk dalam long list BKM Kelurahan calon penerima program ini. Pada bulan Februari dan Maret lalu telah dilakukan identifikasi terhadap calon penerima manfaat langsung yang diharuskan dari KK Miskin (berdasarkan data hasil PS pada PJM), dan juga telah dilakukan pembentukan KSM.

Terkait dengan pelaksanaan PPMK sendiri, pada April lalu dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Program PPMK terhadap seluruh BKM kelurahan yang menjadi penerima program PPMK maupun BKM yang tahun 2014 diusulkan sebagai calon penerima program. 

Pelaksanaan FGD tersebut merupakan salah satu agenda rutin yang harus dilakukan, untuk mengidentifikasi perkembangan BKM dan elemen-elemen di dalamnya termasuk program dan kinerja yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan setelah program tersebut dilaksanakan.

“Kami cukup berterima kasih karena BKM Berkah Permai Kelurahan Rawa Makmur Permai masuk dalam long list. Calon penerima manfaat telah disurvey dan diidentifikasi. KSM juga sudah dibentuk” kata Yusran, koordinator lembaga tersebut. Hal senada juga diamini oleh Rohaniah, UPK yang selama ini mengelola kegiatan ekonomi bergulir dan juga Rita Hartati, Fasilitator Tim 6 yang mendampingi kelurahan tersebut.

Dalam FGD tersebut, dilakukan diskusi dan wawancara serta tanya jawab antara audiens yang terdiri dari pengurus LKM/BKM, aparat kelurahan, KSM dan tokoh masyarakat. “Tujuan dari FGD ini selain sebagai kegiatan rutin dan terjadwal, juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur baik dari sisi pemberdayaan dan juga dari aspek tridaya khususnya ekonomi bergulir. Apalagi sasaran utama adalah KK Miskin. Jadi kita ingin tahu sudah seperti apa LKM/BKM ini mengelola lembaga dan program-programnya. 

Apakah masyarakat sudah tahu apa saja program-program yang akan dilaksanakan oleh LKM/BKM dan bagaimana kinerjanya, termasuk kerjasama dan keterlibatan Aparat Kelurahan. Karena Kelurahan merupakan salah satu stakeholder yang menjadi mitra LKM/BKM sekaligus juga sebagai SKPD”kata Herman Fitriansyah, SE yang merupakan Tenaga Ahli PPMK di Konsultan Manajemen Wilayah/KMW (OC2 – red) dan turut didampingi oleh Sufriyadi, SE selaku Asisten Kota.

“Kita berharap melalui FGD yang terjadwal ini LKM/BKM kembali ingat marwahnya. Keterlibatan dan partisipasi BKM, masyarakat dan stake holder menjadi salah satu item. Kelak kita akan tahun bagaimana kelurahan ini setelah mendapatkan program dibandingkan saat sebelum mendapatkannya.”Kata Sufriyadi, SE setelah pelaksanaan FGD PPMK yang juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan RT serta Aparat Kelurahan.

Saat ini, tingkat kolektifitas PPMK di beberapa kelurahan penerima program cukup memprihatinkan. Ini disebabkan karena tingkat pengembalian dan ketepatan waktu pengembalian menjadi berkurang disebabkan oleh berbagai aspek.

“Ya, terjadi pergeseran terhadap tingkat pengembalian. KSM menjadi lambat progresnya bukan karena kelompok tersebut memiliki masalah, tetapi lebih kepada kendala di tingkat anggota yang notabene adalah pemanfaat. Kami sudah mengidentifikasi masalahnya. Ini juga perlu diketahui oleh LKM/BKM yang tahun ini masuk dalam calon penerima program.”Kata Rita Hartati lagi. (***KMW)