Warga Miskin Perlu Penambahan Modal Pengembangan Usaha

Posted by MEDIA KITA on Kamis, 31 Juli 2014 0

Warga Miskin
Pengembangan Ekonomi merupakan salah satu konsep tridaya dalam P2KP (PNPM Mandiri Perkotaan-red). Upaya-upaya ke arah peningkatan kapasitas dan keterampilan warga miskin dan atau penganggur perlu mendapat porsi khusus termasuk upaya untuk mengembangkan peluang usaha dan akses kesumberdayaan kunci untuk peningkatan pendapatan.


Upaya-upaya tersebut tentu saja dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan fisik dan sosial. Artinya memang terdapat keterkaitan yang saling mempengaruhi. 

Salah satu kegiatan yang mendukung pengembangan ekonomi adalah kegiatan ekonomi bergulir. “Di daerah kami ini, salah satu kebutuhan yang penting oleh warga khususnya ekonomi menengah ke bawah adalah permodalan dan pengembangan usaha.” Kata Sumaryono saat ditemui kontributor. “Tahun 2013 lalu LKM Bentiring Permai Asri berupaya mendorong ke arah peningkatan ekonomi melalui dana APBD-DDUB 2010 dan 2013 yang dikelola oleh UPK totalnya Rp 30 juta” kata Sumaryono lagi menambahkan.

“Kriteria miskin kalau di sini mengkerucut ke arah permasalahan ekonomi. Selain perlu penambahan modal, perlu juga pelatihan-pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha. Pelatihan yang kami maksud adalah pelatihan keterampilan, pelatihan pemasaran dan lainnya.” Ujar Sumaryono menggambarkan keadaan di Bentiring Permai.

Memang dalam dokumen PJM Pronangkis yang disusun oleh LKM Bentiring Permai Asri melalui Tim Perencanaan Partisipatif, masalah pengembangan usaha dan peningkatan ekonomi warga miskin memang menjadi salah satu opsi utama selain peningkatan kualitas lingkungan. Di dalam PJM akan terpampang mana kebutuhan yang bisa diintervensi dengan program pemerintah, dan mana yang dari lembaga non pemerintah.

“Kalau tidak salah waktu siklus tahun lalu ada kami bahas di Perencanaan Partisipatif” kata Sumaryono menjelaskan. Dia menjelaskan perlunya sumbang saran untuk mengatasi hal ini, apalagi menurutnya untuk mengembangkan kapasitas dan keterampilan warga juga membutuhkan fasilitas dan tenaga ahli. “Paling tidak, kita perlu orang atau relawan yang bisa bantu kita melalui kemitraan”katanya. “Kami sedang mengupayakan supaya SAMISAKE juga dari Pemkot Bengkulu” sambungnya.

Menurutnya, ketergantungan terhadap Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) akan membuat masyarakat terbelenggu. “Ya kalau membangun atau mengembangkan kelurahan terlalu tergantung kepada bantuan, mandirinya di mana ? Kita perlu membangun lagi visi dan misi, jadi mandirinya benar-benar terlihat apa mandiri benaran atau mandiri yang terpaku pada satu atau beberapa orang. Itu sih ketergantungan juga namanya kalau kerja sosialnya dibebankan ke satu atau dua orang”sambungnya sambil tertawa.

“Intinya gini, kalau kita bisa bermitra, kita bisa mendorong percepatan untuk menciptakan warga yang terampil mengelola, mengembangkan dan meningkatkan usaha.”sambungnya optimis. “Cuma ya, apakah masyarakat siap untuk bermitra ? takutnya begitu ada program kemitraan, semuanya pada ngaku miskin”katanya. Dia menambahkan perlunya sinergi program pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah. (***kmw)

About the Author

Sumber berita berasal dari relawan BKM PNPM Perkotaan Bengkulu dan pihak-pihak terkait lainnya. Tim Penulis adalah relawan yang disponsori oleh Kanal Mitravisi, sebuah unit jasa penulisan online dan bidang kreatif lainnya.

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 komentar:

Menu :
Template Re-Edited By Kanal Mitravisi. This Blog Is Sponsored By Kanal Mitravisi @2014. Diberdayakan oleh Blogger.
© 2013 BERITA MUARA. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top