Sinergi Kebutuhan Fisik Lingkungan dan Ekonomi Melalui MP3KI

Sinergi Kebutuhan Fisik Lingkungan dan Ekonomi Melalui MP3KI

Posted by MEDIA KITA on Kamis, 31 Juli 2014 1

Dalam upaya menekan angka kemiskinan, pemerintah sejak 2009 mendesain program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI). Program ini langsung menyasar masyarakat bawah yang mengalami kemiskinan ekstrim di Indonesia. Sebagai program andalan, MP3KI ini juga bertujuan untuk mengimbangi rencana besar pembangunan ekonomi yang terintegrasi dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Sebagaimana diketahui, MP3EI digulirkan guna menjaga stabilitas makro-ekonomi, mendorong percepatan pertumbuhan sektor riil, memperbaiki iklim investasi, mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur, menguatkan skema kerja sama pembiayaan investasi dengan swasta, ketahanan energi, ketahanan pangan, reformasi birokrasi dan tata kelola, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan inovasi teknologi. 

Sementara, fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama, penanggulangan kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial. Lalu di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah program prorakyat. Kedua, transformasi perlindungan dan bantuan sosial. Ketiga, pengembangan livelihood, pemberdayaan, akses berusaha & kredit, dan pengembangan kawasan berbasis potensi lokal. 

Di Kota Bengkulu terdapat 2 Kecamatan yang akan diintervensi MP3KI, yaitu Kecamatan Kampung Melayu sebesar Rp 1,9 M dan Kecamatan Muara Bangkahulu Rp 1,3 M. Untuk mendukung program tersebut telah dilakukan koordinasi antara Korkot 1 Kota Bengkulu dengan Bappeda Kota Bengkulu dan Aparat Kecamatan Maura Bangkahulu, dan telah pula dilakukan survey awal di 7 lokasi kelurahan. Selain itu, untuk menindaklanjuti hal tersebut juga telah dilakukan koordinasi antara BKM Kelurahan, Aparat Kelurahan serta Fasilitator Kelurahan (Faskel) dari Tim 6 Korkot 1 Kota Bengkulu yang selama ini mendampingi di Kecamatan Muara Bangkahulu.

Salah satu kelurahan yang disurvey adalah Kelurahan Kandang Limun. Jajaran BKM Mandiri Kelurahan Kandang Limun dan beberapa relawan yang pernah berkecimpung sebagai KSM menyambut baik adanya kesempatan untuk mengentaskan permasalahan yang tidak bisa diatasi dengan dana BLM. Hal ini tersirat saat dilakukan survey lebih lanjut di lokasi RT 2 dan RT 10.

“Lokasi RT 2 ini adalah kawasan yang berbatasan dengan Kelurahan Rawa Makmur Permai. Seperti yang Bapak dan Ibu lihat sendiri, kawasan ini adalah kawasan banjir, tanahnya tidak stabil.” Demikian kata Sahman kepada Ir. Bahtarudin, Kabid PP1 Bappeda Kota Bengkulu yang bersama-sama dengan tim turun meninjau lokasi tersebut. 

Lokasi tersebut memang dihuni oleh sejumlah KK yang masuk kategori miskin yang mendiami tanah yang tidak stabil. Ini dibuktikan saat mereka menginjak tanah, tanah bergoyang. “Hampir semua penduduk di lokasi ini pekerjaannya buruh, nelayan dan jualan” kata Sahman memberikan informasi lebih detil mengenai mata pencaharian penduduk di situ.

“Dibangunnya lokasi ini sangat membantu warga ini supaya mereka tidak lagi memikirkan bagaimana rumah dan perabotan mereka tidak banjir dan sehat, tapi sudah fokus ke mata pencahariannya”.

Selain di RT 2, juga dilakukan survey di lokasi RT 10 yang berbatasan langsung dengan RT 11 dan RT 4. Kendala di situ adalah tidak adanya saluran air pembuangan, dan saat turun hujan beberapa sumur bersama juga turut tergenang. Juga belum terdapat MCK.

“Kami juga berharap program-program seperti ini bisa terealisasi dan bisa mengentaskan permasalahan kemiskinan.”sambungnya lagi yang saat itu ditemani oleh Lurah Kandang Limun Andi Fanhar, Junaidi (anggota BKM dan ketua RT), serta Suwardi (relawan sekaligus KSM).

Menanggapi hal tersebut, Ir. Bahtarudin mengatakan bahwa usulan akan tetap ditampung, karena akan dibedah lagi tergantung lokasi di kelurahan lain yang disurvey. “Ya, kita menampung usulan lokasi. Diterima tidaknya akan tergantung dengan kondisi kawasan kelurahan lain. “Katanya sambil mendiskusikan apa rencana terhadap lokasi tersebut kepada BKM dan Lurah serta penduduk setempat.