Untuk Yang Menunggak Pinjaman Agar Segera Mengembalikan

Untuk Yang Menunggak Pinjaman Agar Segera Mengembalikan

Posted by MEDIA KITA on Minggu, 25 Mei 2014 0

Bengkulu – BKM Bina Insan Mandiri Kelurahan Beringin Raya menjadi salah satu kelurahan yang mendapat sorotan akhir-akhir ini dalam kegiatan ekonomi bergulir PNPM-Mandiri Perkotaan. Hal ini disebabkan karena terjadi kemacetan dalam pengembalian dan berakibat terhadap perguliran kepada warga lain yang sudah memasukkan proposal.

“Tingkat pengembalian di UPK termasuk kategori rendah, di bawah 85%. Ini berimbas terhadap perguliran ekonomi kepada calon pemanfaat lain. “ demikian disampaikan oleh UPK yang akrab dipanggil Uni Sri kepada Tim Fasilitator Kelurahan.

“Kondisi ini memprihatinkan, karena warga lain juga menunggu giliran untuk pergulirannya. Kami sudah menerima laporan para pemanfaat yang menunggak.” Kata Ari Bermin, salah seorang Fasilitator bidang ekonomi saat mendampingi Auditor Independen tanggal 9 Februari 2014 yang lalu.

“Kami harapkan agar warga yang meminjam modal di UPK dapat mengembalikan pinjaman. Kami juga berharap warga dapat mengerti bahwa ekonomi bergulir dari PNPM-Mandiri Perkotaan (P2KP-red) bukan hibah, tapi bergulir. Dana ini milik bersama, warga Beringin Raya.”sambungnya lagi.

Menurut rencana, sesuai hasil Rakor Fasilitator, Auditor, Korkot Kota, Konsultan Manajemen, dan PPK Propinsi, nama-nama penunggak yang memang ada niat untuk tidak mengembalikan ke UPK, akan dirilis nama-namanya ke media.Tindakan ini merupakan instruksi menyeluruh ke seluruh BKM/LKM PNPM-Mandiri Perkotaan di Kota Bengkulu sesuai hasil Audit Independen Tahun Anggaran 2012 yang dilaksanakan tahun 2013 yang lalu. 

“Kami sudah mendapat teguran dan arahan dari pihak terkait, mengenai nama-nama penunggak tersebut sudah direkomendasikan untuk dirilis. Kebijakan dan instruksi dari Korkot maupun jajaran terkait tidak dapat kami hindari, karena berlaku seluruh kelurahan.”Kata Ari lagi.

Masalah pengembalian memang menjadi buah simalakama, karena sejumlah program baik reguler maupun non-reguler mengisyaratkan minimall tingkat pengembalian di kelurahan agar bisa mengakses program-program lainnya. Ini artinya, di satu sisi BKM/LKM akan mendapat tekanan terkait perjalanan perguliran modal di setiap kelurahan. (emb)