Mulai Lembaran Baru, Yang Lama Jadi Pengalaman
Posted by MEDIA KITA
on Minggu, 25 Mei 2014
0
Bengkulu – LKM Bentiring Permai Asri Kelurahan Bentiring
Permai melakukan kegiatan Pelatihan Masyarakat 2013 pada tanggal 28 Februari –
1 Maret 2014 yang lalu di SDN 103.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu momen
penting warga Bentiring Permai untuk lebih banyak mendapatkan informasi seputar
PNPM-Mandiri Perkotaan, terlebih lagi LKM Bentiring Permai Asri baru saja
melakukan Pemilihan Ulang Anggota LKM saat siklus Tahun ke-4.
“PNPM-Mandiri
Perkotaan mengajak kita untuk mengubah pola pikir, hati, baru setelah itu
kantong. Kalau pola pikir dan hati kita tertutup, semangat gotong royong sudah
tidak ada, tidak akan mungkin Kelurahan Bentiring Permai ini disebut mandiri.
Kenapa demikian ? Karena kita pasti akan selalu tergantung pada orang lain,
tergantung pada pemerintah, dan pada akhirnya ketika kecewa tidak mendapat
bantuan mulai menggerutu.” Demikian kata Dediyanto, salah seorang narasumber
yang mengisi kelas Penguatan RT-RW.
“Partisipasi,
kerja sama dan sinergi setiap elemen masyarakat sangat penting. Apalagi masih
ada warga yang menganggap BLM dari PNPM-Mandiri Perkotaan itu sebagai proyek.”
Sambungnya lagi sambil membuat alur pergerakan dana bantuan pemerintah ke
masyarakat di papan tulis.
“Bentiring
Permai sudah melaksanakan Siklus Tahun ke-4. Sudah melakukan RK (Refleksi
Kemiskinan-red), sudah melakukan Pemetaan Swadaya terhadap KK Miskin. Artinya,
warga kelurahan Bentiring Permai dianggap sudah tahu ciri-ciri dan kriteria
warga miskin, karena yang menentukan kriteria kemiskinan di PNPM-Mandiri
Perkotaan adalah warga itu sendiri melalui berita acara pelaksanaan dan
kesepakatan.” Tegasnya lagi.
Saat
ini banyak masyarakat yang belum tahu kriteria kemiskinan menurut PNPM-Mandiri
Perkotaan, dan mereka lebih mengetahui kemiskinan itu menurut pemikiran
sendiri. “Ide dan pikiran itu kalau dikumpulkan dan dirembugkan bersama-sama,
pasti jadi acuan. Oleh karenanya, di saat sekarang ini saya mengajak semua
elemen masyarakat Bentiring Permai untuk kembali kepada dasar program dan jiwa
luhur.” Lanjut Dediyanto saat menanyakan satu-satu peserta mengenai
keterlibatan dan partisipasinya di PNPM-Mandiri Perkotaan.
PNPM-Mandiri
Perkotaan dan BLM itu dapat dikatakan sebagai jalan atau pemancing agar
masyarakat berkontribusi secara maksimal dalam menanggulangi berbagai masalah
di lingkungannya. “Kalau terlalu tergantung kepada BLM, ide dan pikiran kreatif
itu bisa-bisa turut ketergantungan. Padahal BLM ini Cuma pemancing agar
masyarakat, baik miskin maupun non miskin bisa bekerja sama mengidentifikasi
dan merencanakan kegiatan yang positif untuk mengatasi permasalahan khususnya
masalah kemiskinan.
“Saya
tidak mau membandingkan kejadian yang sekarang dengan yang sudah-sudah. Tapi
melalui kegiatan pelatihan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk memberikan
ide dan bertanggung jawab terhadap ide tadi. Kebanyakan kita memberikan ide,
tapi ingin orang lain yang mengerjakan. Kesulitan atau hambatan apa pun sebaiknya
dirembugkan bersama-sama. Kita mulai lembaran baru, yang lama kita jadikan
pengalaman dan pembelajaran” Jelasnya lagi sebelum mengakhiri materi.
Ya,
kecenderungan untuk berpikir negatif sangat rentan terjadi begitu mendengar
kata BLM. Apalagi kalau sudah muncul ide untuk bagi-bagi sama rata. Ini
merupakan hal yang dipantangkan di PNPM, karena BLM diberikan untuk mengatasi
lokasi dan sasaran pemanfaat yang menjadi prioritas. (emb)

Sumber berita berasal dari relawan BKM PNPM Perkotaan Bengkulu dan pihak-pihak terkait lainnya. Tim Penulis adalah relawan yang disponsori oleh Kanal Mitravisi, sebuah unit jasa penulisan online dan bidang kreatif lainnya.
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 komentar: