Hj. Ir. Darwanti : Kembali Ke Nilai Luhur Lewat Siklus
Posted by MEDIA KITA
on Minggu, 25 Mei 2014
0
“Apakah kita sudah menetapkan prioritas
kegiatan dan calon pemanfaat tepat sasaran ? Bagaimana kita bisa mengukur
kinerja BKM selama tahun-tahun yang telah berjalan, dan apakah semua kegiatan
yang dilaksanakan benar-benar bermanfaat ? Semuanya dapat diketahui bila kita
telah melakukan tahapan siklus dengan benar.”
Seorang warga bertanya, mengapa RT A bisa melaksanakan
pembangunan jalan, sementara RT kami tidak. Ini adalah pertanyaan yang paling
sering dan paling banyak diajukan oleh masyarakat, paling tidak di Kelurahan
Bentiring.
“Menetapkan RT A layak menjalankan kegiatan dengan dana BLM
dibandingkan RT lain semuanya melalui prosedur yang dimulai dari siklus. Di
PNPM Mandiri Perkotaan terdapat 4 siklus. Di siklus tahun pertama dan ke-4 lah
kita, warga Kelurahan Bentiring kembali diajak untuk merefleksikan dan mereview
apa kriteria layak dan tidak layak”. Demikian jawaban yang disampaikan Hj. Ir.
Darwanti saat menjadi salah satu pemateri dalam Pelatihan Masyarakat Kelurahan
Bentiring yang bersumber dari dana BLM 2013.
“Pada siklus 4, terdapat Refleksi 3 Tahunan dan Refleksi
Kemiskinan (RK), untuk mengetahui apa akar penyebab kemiskinan, apa ciri-ciri
kemiskinan, apa yang telah dilakukan oleh BKM dan manfaat yang telah diperoleh,
bagaimana peran serta lembaga-lembaga lainnya, dan bagaimana partisipasi
masyarakat secara keseluruhan menurut warga Bentiring”, tegasnya lagi.
Pelatihan Masyarakat 2013 yang berlangsung di Kantor
Lurah Bentiring dan Sekretariat BKM Sejahtera Kelurahan Bentiring ini memang
sengaja dimanfaatkan untuk menggali lebih jauh keadaan masyarakat di Kelurahan
Bentiring. Kegiatan pelatihan tingkat kelurahan ini terdiri dari Pelatihan
Penguatan BKM-Aparat Kelurahan, Pelatihan Penguatan RT-RW, dan Pelatihan KSM.
“Partisipasi masyarakat sangat tergantung dengan peran serta
RT-RW dalam mendorong warganya untuk dapat lebih aktif dan berinisiatif. Selain
itu kerja sama antara BKM dengan Kelurahan dan sinerginya dengan RT-RW berperan
penting dalam pembangunan di Kelurahan Bentiring. Penetapan ciri-ciri
kemiskinan dan kriteria warga miskin, semuanya dimulai dari tingkat basis,
yaitu RT. Miskin menurut warga RT yang satu dengan yang lainnya tentu beda.
Namun semuanya bisa difasilitasi di tingkat kelurahan untuk bersepakat, dan
menetapkan bahwa ciri-ciri orang miskin dan kriteria orang miskin menurut warga
Kelurahan Bentiring adalah seperti ini dan seterusnya”, tambahnya.
Pelatihan yang juga diikuti oleh Lurah Bentiring Bapak
Malidin dan jajarannya, sangat dirasakan bermanfaat baik oleh RT dan para
aparat pemerintah tersebut, karena pada kegiatan itu semua informasi yang
selama ini tidak atau belum disosialisasikan dapat disampaikan dam dapat lebih
memahami bagaimana sebenarnya BKM bekerja sebagai relawan tanpa digaji, hanya
mengandalkan BOP BLM sebagai biaya operasional kegiatan.
“Bila ingin tepat sasaran, dan agar warga lain tidak
saling tuding yang pada akhirnya menciptakan fitnah, maka mari warga Kelurahan
Bentiring kembali ke nilai-nilai luhur yang pernah ada. Bila RT atau RW
diundang pertemuan untuk bermusyawarah, jangan menghindar, padahal nanti
setelah ada kegiatan berjalan mulai komplain. Yang rugi tentu warganya
sendiri”, demikian tegasnya sebelum mengakhiri sesi terakhir pelatihan pada
hari Minggu 22 Februari yang lalu.
Mungkin benar, salah satu penyebab mengapa masih terjadi
saling tuding dan keluhan mengenai sasaran adalah karena ada elemen masyarakat
yang tidak terlibat. Namun, kembali kepada nilai luhur, di dalam hati nurani
masyarakat masih tersisa nilai-nilai budi pekerti yang baik. Semoga siklus masyarakat menjadi titik balik
dari kembalinya nilai luhur dan semangat gotong royong. (emb)
About the Author
Sumber berita berasal dari relawan BKM PNPM Perkotaan Bengkulu dan pihak-pihak terkait lainnya. Tim Penulis adalah relawan yang disponsori oleh Kanal Mitravisi, sebuah unit jasa penulisan online dan bidang kreatif lainnya.
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts





0 komentar: