Dahilin : Pengurus BKM Bekerja Tanpa Digaji
Posted by MEDIA KITA
on Kamis, 22 Mei 2014
0
“Saya pernah dimaki-maki orang waktu menagih warga yang
meminjam dana UPK, juga sering dijelek-jelekkan waktu menampung usulan untuk
BLM. Tapi semua punya aturan, dan kita
harus taat pada aturan yang digariskan
program” demikian kata Lurah Rawa
Makmur, Dahilin S., saat membuka acara Pelatihan Masyarakat BLM 2013
PNPM-Mandiri Perkotaan hari Senin (17/3/2014) lalu di Kantor Lurah Rawa Makmur.
Bengkulu
– Pelatihan Masyarakat Kelurahan Rawa Makmur dilakukan di 2 tempat, yaitu
Kantor Lurah Rawa Makmur dan Gedung TK yang tepat berada di sebelahnya.
Kegiatan Pelatihan tersebut terdiri dari Pelatihan Penguatan RT, Pelatihan
Penguatan BKM-Aparat Kelurahan, dan Pelatihan Penguatan KSM.
“Saya
berharap melalui pelatihan ini semua elemen masyarakat tahu fungsi dan peran
masing-masing dalam mensukseskan semua program yang masuk ke Kelurahan Rawa
Makmur, termasuk PNPM-Mandiri Perkotaan. Karena dengan partisipasi dan fungsi
peran itu, kita tahu apa yang sebaiknya kita lakukan.” Tambahnya lagi.
Hal
senada juga disampaikan oleh Iskandar, salah seorang Pengurus Kolektif BKM Maju
Bersama Kelurahan Rawa Makmur saat memberikan sambutannya. “ Mari kita kembali
ke awal, bahwa kita makhluk sosial perlu saling mendorong, memberi masukan.
Masalah kemiskinan adalah masalah bersama, tidak bisa dibebankan semuanya ke
Pemerintah sementara masyarakat sendiri tidak berperan. Melalui pelathan ini
diharapkan ada masukan dan penyadaran bagi kita semua”, kata Iskandar, pengurus
yang sebelumnya juga pernah menjadi Koordinator Kolektif BKM Maju Bersama
Kelurahan Rawa Makmur.
Pelatihan
Masyarakat Kelurahan Rawa Makmur dilakukan dengan menggunakan BLM 2013. Selain
Pelatihan Tingkat Kelurahan, juga ada Pelatihan Tingkat Kecamatan, Forum Kota
dan Pembuatan Media Warga yang bersumber dari anggaran tersebut.
Untuk
Pelatihan Penguatan Kecamatan terdiri dari Penguatan UPL, Penguatan UPS,
Penguatan UPK-Sekretariat-Dewan Pengawas, dan Penguatan Relawan. Diharapkan
dengan pelatihan ini para pengurus BKM, RT,RW, Aparat Kelurahan, Relawan, UPK-
Sekretariat-Dewan Pengawas, UPL, UPS dan KSM benar-benar paham apa sebenarnya
PNPM Mandiri Perkotaan dan apa peran fungsi setiap elemen tadi, bagaimana
masyarakat di dalamnya mengidentifikasi permasalahan sendiri dan bagaimana
merencanakan solusinya.
“Saya
juga Pengurus BKM di Kelurahan Sidomulyo, jauh sebelum saya jadi Lurah
sekarang. Banyak pengalaman yang saya dapat. Dimaki sudah sering, difitnah juga
sudah. Tapi saya tidak jadi masalah, karena saya berusaha menjalankan roda
organisasi dan programnya sesuai Pedoman Teknis. Kadang-kadang orang yang
memfitnah ini adalah orang yang diundang rapat tapi tidak pernah datang.”
Demikian disampaikannya sambil tersenyum. “Saya anggap ini ibadah dan menambah
amal, karena di BKM tidak ada gajinya”, ujarnya lagi.
Salah
seorang narasumber, Yurmaningsih juga mengatakan hal yang sama. “ Bila
saudara-saudara sekalian berpikiran BKM ini hanya tempat cari uang, itu jelas
salah. Pengalaman saya, di BKM Kelurahan banyak pengurus yang tidak mau repot
begitu tahu BKM tidak ada gaji, padahal waktu pemilihan dulu semangat waktu
dicalonkan jadi pengurus sampai rela gontok-gontokan”, katanya saat mengisi
materi Penguatan RT-RW. Saat ini, salah satu kendala yang terjadi dalam
pelaksanaan program PNPM-Mandiri Perkotaan di tingkatan masyarakat adalah
kurangnya partisipasi dan turunnya motivasi, sehingga kadang-kadang sejumlah
kegiatan luput dari perhatian. (emb)
About the Author
Sumber berita berasal dari relawan BKM PNPM Perkotaan Bengkulu dan pihak-pihak terkait lainnya. Tim Penulis adalah relawan yang disponsori oleh Kanal Mitravisi, sebuah unit jasa penulisan online dan bidang kreatif lainnya.
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 komentar: